Kab. Malang (MAN 2Malang) Hari ini, Jumat, 6 Desember 2024, menjadi momen istimewa bagi MAN 2 Malang, khususnya bagi Ghatfan Abdullah, salah satu siswa yang terpilih untuk mengikuti program Intensive Educational Short Course for Students in Madrasah to China. Program ini digelar atas kerja sama antara CUCAS Indonesia dan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama Republik Indonesia.
Dalam acara pelepasan yang dilaksanakan di Bandara Abdul Rachman Saleh Malang, Kepala Madrasah, Ibu Titien Sumartin, menyampaikan rasa bangganya atas prestasi yang diraih oleh Ghatfan. Ia menegaskan bahwa program ini merupakan salah satu bukti nyata keberhasilan madrasah dalam mencetak generasi muda yang mampu bersaing di tingkat internasional. Ibu Titien juga berharap Ghatfan dapat menjadi duta pendidikan sekaligus membawa nilai-nilai moderasi beragama ke dunia internasional.
Ghatfan Abdullah adalah salah satu dari 52 siswa Madrasah Aliyah Negeri yang terpilih dari seluruh Indonesia untuk mengikuti program ini. Para peserta dibagi ke dalam dua kelompok (batch), dan Ghatfan tergabung dalam kelompok pertama yang akan memulai kegiatan pada tanggal 9 hingga 19 Desember 2024 di Beihang University, Hangzhou, Zhejiang, China.
Pada hari pelepasan ini, Ghatfan berangkat menuju Jakarta untuk menjalani serangkaian pembekalan sebelum keberangkatan ke China. Seluruh peserta akan bertolak ke China pada tanggal 8 Desember 2024. Sesampainya di Hangzhou, mereka akan memulai program dengan agenda pembukaan dan tur kampus Beihang University sebagai pengenalan awal.
Selama program berlangsung, peserta akan mengikuti berbagai kegiatan yang bertujuan memperluas wawasan internasional sekaligus memperkuat nilai-nilai moderasi beragama. Agenda program mencakup kursus tentang budaya Tionghoa, inovasi teknologi, ekonomi digital, dan eksplorasi ruang angkasa. Selain itu, peserta juga akan mengunjungi berbagai tempat bersejarah dan budaya seperti Danau Barat, Museum Grand Canal Hangzhou, dan situs-situs yang masuk daftar warisan dunia UNESCO.
Tidak hanya belajar, peserta juga akan mengikuti pertukaran budaya dengan mahasiswa lokal, termasuk aktivitas membuat dumpling dan kerajinan lentera yang memperkenalkan tradisi Tionghoa secara langsung. Melalui interaksi ini, peserta diharapkan dapat mengembangkan keterampilan komunikasi, kepemimpinan, serta pemahaman budaya lintas negara.
Ghatfan mengaku sangat antusias menghadapi pengalaman baru ini. Ia merasa bersyukur dan bangga dapat membawa nama MAN 2 Malang ke kancah internasional. Baginya, program ini tidak hanya menjadi kesempatan untuk belajar, tetapi juga peluang untuk membangun jaringan global yang dapat bermanfaat di masa depan.
Sebagai bagian dari visi “Madrasah Maju Bermutu Mendunia,” program ini diharapkan dapat mencetak generasi muda madrasah yang memiliki wawasan luas, toleransi tinggi, dan mampu menjadi pemimpin di era globalisasi. Keberangkatan Ghatfan Abdullah hari ini menjadi bukti nyata bahwa madrasah tidak hanya unggul dalam pendidikan berbasis nilai, tetapi juga mampu membawa siswanya menembus batas dunia.
Leave a Reply